Minggu, 25 Juli 2010

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma.Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.

Mitokondria atau kondriosom adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting karena di sinilah energi dalam bentuk Adenosina trifosfat dihasilkan.

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasaBadan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya

Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein.Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.

Nukleolus adalah Struktur yang berbentuk sfera, tidak bermembran dan kaya dengan RNA dan protein asas. Ia merupakan tapak untuk sistesis asid ribonukleik ribososm (r-RNA) dan asid ribonukleik pemindah (t-RNA). Satu nukleus bolehmengandungi lebih dari satu nukleolus.
Kamis, 15 Juli 2010
Hehe.... sekali sekali postingin yang sifatnya keagamaan biar ingat akhirat.Selamat membaca

Dalam surat Qaf, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan beberapa sifat penghuni neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ. أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ. مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ. الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهًا ءَاخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ
Dan yang menyertai dia berkata: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.” (Qaf: 23-26)
Rabu, 14 Juli 2010


Yo kawan, kisah mengenai Kapal Hantu Flying Dutchman ini merupakan salah satu kisah yang sangat terkenal dan telah melegenda di seluruh dunia . Sudah banyak buku ditulis dengan mengangkat cerita legenda ini , bahkan dalam film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest (2006) dan Pirates of the Caribbean: At World’s End (2007) kapal hantu ini juga ikut dimunculkan.


 
     Keberadaan prasasti Kutai atau tiang bayu (yupa) merupakan bukti tentang keberadaan kerajaan pertama pertama yang ada di Indonesia. Selain itu keberadaan Yupa di Kalimantan Timur, tepatnya di Bukit Berubus, Muara Kamal yang ditemukan pada tahun 1879 merupakan bukti pertama ditemukannya tulisan di Indonesia. Keberadaan tulisan dalam sejarah manusia, merupakan simbol peradaban yang besar. Dalam ilmu sejarah keberadaan tulisan sebagai bukti bahwa manusia telah masuk kedalam zaman sejarah atau bisa dikatan sudah masuk zaman Nirleka.
     Sampai saat ini telah ditemukan sebanyak tujuh buah Yupam, dan kemungkinan masih banyak m, dan kemungkinan masih banyak Yupa-yupa yang lain. Prasasti yang ditemukan di Kalimantan Timur pada asanya hanya ditemukan sekitar empat buah Yupa, seiring dengan berjalannya waktu dan penggalian terhadap benda-benda sejarah terus digalakan maka ditemukan tiga buah Yupayang lainnya. Menurut Kern, hurup yang dipahat pada yang lainnya. Menurut Kern, hurup yang dipahat pada Yupa itu adalah hurup Palawa yang berasal dari awa abad ke V Masehi, sedangkan bahasanya adalah Sanskerta. Pendirian sebuah Yupa merupakan perintah yang muncul dari seorang penguasa pada masa itu, penguasa yang dimaksud disini adalah Mulawarman. Dari keterangan ini kita bisa memastikan bahwa dia adalah seorang Indonesia asli, karena hakekatnya masih menggunakan nama Indonesia asli, Kudungga.
     Prasasti yang ditemukan dan membahas atau menulis tentang silsilah kebedaan Mulawarman, yang dinyatakan sebagai penguasa di Kerajan atau daerah Kutai kuno itu, berbunyi:
     
                Crimatah cri-narendrasya,
                Kundungasya mahatmanah,
                Putro cvavarmmo vikhyatah,
                Vancakartta yathancuman,
                Tasya putra mahatmanah,
                Trayas traya ivagnayah,
                Tesan trayanam pravarah,
                Tapo-bala-damanvitah,
                Cri mulavarmma rajendro,
Yastpa bahusuvarnnakam,
Tasya yajnasya yupo yam,
Dvijendrais samprakalpitah.
Terjemahan dari isi Yupa tersebut adalah:
“Sang Maharaja Kudungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarmman namanya, yang seperti sang Angsuman (=dewa matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarmman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarmman, raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarmman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk peringatan kenduri (salamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh pra Brahmana.”
     Dari Prasasti ini kita dapat mengetahui tentang keberadaan silsilah penguasa daerah Kutai kuno. Dalam prasasti setidak-tidaknya ada menyebutkan tiga angkatan keluarga, dimulai dari Kudungga yang mempunyai anak bernama Aswawarmman, dan Aswawarmman mempunyai tiga orang anak, seorang di antaranya adalah bernama Mulawarmman.
     Yang tidak kalah menarik dari keberadaan prasasti ini adalah berita penyebutan pendiri kerajaan (vansakertta/wangsakerta) ialah Aswawarmman, bukan Kudungga ayahnya. Disini justru yang dikayakan sebagai raja pertamanya adalah Aswawarmman, bukan Kudungga. Nama Aswawarmman sudah mengenal berbau nama-nama India, sedangkan nama Kudungga sendiri masih tergolong nama asli Indonesia.
     Penunjukan Aswawarmman sebagai raja pertama dimungkinkan bahwa pada masa sebelumnya, yaitu Kudungga masih dalam bentuk keluarga, sedangkan pada masa Aswawarmman sudah mengenal yang namanya sistem tata pemerintahan termasuk tulisan. Hal ini didasari oleh nama yang digunakan dan adanya sebuah tulisan. Dengan adanya pengaruh India dan India sudah sejak lama mengenal sistem kerajaan maka tidak menuntu kemungkinan pada masa Aswawarmman pertama kalinya diterapkan sistem pemerintahan kerajaan, dari yang sebelumnya bersifat kelompok dan keluarga.
Prasasti lain yang dikelurkan oleh Raja Mulawarmman, berbunyi sebagai berikut:
                Crimad-viraja-kirtteh
Rajnah cri-mulavarmmanah punyam
Crnantu vipramukhyah
Ye canya sadhavah purusah
Bahudana-jivadanam
Sakalpavrksam sabhumidanan ca
Tesam punyagananam
Yupo yam stahipito vipraih
Terjemahan dari isi prasati diatas adalah:
“dengarkanlah oleh kamu sekalian, Brahmana yang terkemuka, dan sekalian orang baik lain-lainya, tentang kebaikan budi Sang Mulawarmman, raja besar yang sangat mulia. Kebaikan budi ini ialah berwujud sedekah banyak sekali, seolah-olah sedekah kehidupan atau semata-mata pohon Kalpa(yang memberi segaa keinginan), dengan sedekah tanah (yang dihadiahkan). Berhubungan dengan semua kebaikan itulah tugu in didirikan oleh para Brahmana (sebagai peringatan).”
Dalam prasasti ini menceritakan tentang kebaikan Raja Mulawarmman yang tidak pernah putus memberikan hadiah kepada orang-orang yang dicintainya. Kebaikan ini merupakan sebuah wujud pengabdian seorang pemimpin demi mensejahtrakan rakyatnya dari brbagai golongan.
Prasati yang ketiga berbunyi:
Sri-mulavarmmana rajna
Yad dattan tila-patvvatam
Sa-dipamalaya sarddham
Yupo yam likhitas tayoh
Artinya:
“Tugu ini ditulis untuk (peringatan) dua (perkara) yang telah disedekahkan oleh Sang Raja Mulawarmman, yakni segunung minyak (kental), dengan lampu serta malai bunga.”
Prasasti yang keempat berbunyi:
Srimato nrpamukhyasya
Rajnah sri muavarmmanah
Danam punyatame ksetre
Yad dattam vaprakesvare
Dvijatibhyo gnikalpebhyah
Vinsatir nggosahasrikam
Tasya punyasya yupo yam
Krto viprair ihagataih
Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
“Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahman yang seperti api, (bertempat) di tanah yang sangat suci (bernama)Waprakeswara. Untuk (peringatan) akan kebaikan budi yang raja itu, tugu ini telah dibuat oleh para brahmana yang datang di tempat ini”.
Prasasti lain yang ditemukan di Wilayah Kutai, berbunyi sebagai berikut:
Sri-mulavarmma rajendra (h) sama vijitya parttya (van)
Karadam nrpatimms cakre yatha raja yudhisthirah
Catvarimsat sahasrani sa dadau vapprakesvare
Ba … trimsat sahasrani punar ddadau
Malam sa punar jivadanam pritagvidham
Akasadipam dharmmatma parttivendra (h) svake pure
… … … … … … … mahatmana
Yupo yam sth (apito) viprair nnana desad iha (gataih//)
Terjemahan dari tulisan diatas adalah sebagai berikut:
“Raja Mulawarman yang tersohor telah mengalahkan raja-raja di medan perang, dan menjadikan mereka bawahannya seperti yang dilakukan oleh raja Yudisthira. Di Waprakeswara Raja Mulawarman menghadiahkan (sesuatu) 40 ribu, lalu 30 ribu lagi. Raja yang saleh tersebut juga memberikan Jivadana dan cahaya terang (?) di kotanya. Yupa ini didirikan oleh para Brahmana yang datang ke sini dari pelbagai tempat”.
     Dari berbagai prasasti yang ditemukan di Kalimantan Timur sampai saat ini, kita dapat mengetahui nama-nama berbagai tokoh, serta bagaimana sepak terjang kehidupan mereka dalam menjalankan kepercayaan atau keagamaan. Namun sampai sangat sedikit keterangan yang menyebutkan tentang kehidupan dan keadaan masyaraktnya. Keterbatasan mengenai masalah kehidupan masyarakat ini tidak terlepas dari sebuah kebiasaan para raja pada masa itu. Pada zaman kerajaan Hindu-Budha sangat sedikit sumber yang menyinggung masalah kemasyarakatan, tetapi mereka kebanykan membahas mengenai kehidupan Raja dan bagaimana raja tersebut berhubungan dengan agamanya. Dalam agama Hindu Budha dikenal konsep Dewa Raja, yaitu Raja sebagai perwakilan dewa atau titisan dewa.
Karena raja sebagai orang besar dan dianggap sebagai utusan Dewa untuk mengelola atau mengatur bumi, maka nama seorang Raja banyak tercatat dalam berbagai tulisan seperti prasasti. Nama raja selain tercatat dalam masalah pemerintahan juga tidak sedikit banyak tertulis dalam masalah keagamaan.
Selasa, 06 Juli 2010
Makam kaisar Tiongkok, Qin Shi Huang, disebut-sebut sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ke-20. Sejarah mencatat, Qin Shi Huang merupakan kaisar pertama Dinasti Qin yang memimpin Tiongkok diantara periode 221 SM – 210 SM. Salah satu karya monumentalnya selain penyempurnaan konstruksi bangunan Tembok Besar China ialah pembangunan makam agungnya sendiri. Berbeda dengan Fir’aun Mesir Kuno, Cheops (Khufu) yang memilih untuk membangun sebuah Piramida Agung di Giza sebagai tempat peristirahatan terakhirnya, Kaisar Qin Shi Huang lebih memilih menjadikan makamnya bak sebuah Istana dengan penjagaan ribuan patung prajuritnya.


Makam sang kaisar memang begitu mempesona. Terdapat kurang lebih 8000 patung yang menggambarkan sosok para prajurit beserta kuda-kuda perang berdiri berjejer disepanjang makam. Yang lebih menarik lagi, semua patung-patung tersebut tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya baik itu bentuk pakaian, mimik wajah, model rambut, hingga persenjataan yang mereka bawa. Selain itu, mereka juga dibedakan oleh pangkat kemiliterannya seperti Jendral, perwira, hingga para prajurit biasa. Patung prajurit yang memiliki ukuran tubuh paling tinggi ialah yang berpangkat jendral.

Patung-patung yang disebut sebagai Prajurit Terracotta ini keselururuhan terbuat dari tanah liat yang dibentuk didalam cetakan. Tingginya pun bervariasi antara 183 – 195 cm. Untuk bagian kepala, dibuat secara terpisah dari bagian badan agar memiliki bentuk dan mimik wajah yang berbeda satu sama lain. Sementara bagian-bagian wajah seperti bibir, mata, dan telinga ditambahkan secara manual dan bentuknya disempurnakan oleh polesan tangan si pematung. Patung yang telah jadi kemudian dibakar agar dihasilkan konstruksi yang lebih keras dan kokoh. Untuk tahap akhir, dilakukan pengecatan walaupun kebanyakan patung kini catnya telah memudar.

Sejak ditemukan oleh beberapa petani lokal diwilayah Xi’an, Propinsi Shaanxi, China ditahun 1974 silam, hingga kini masih terus dilakukan penggalian di sana. Para Arkelog memperkirakan masih banyak patung dan artifak-artifak lainnya yang masih terpendam. Mereka juga belum dapat memastikan berapa jumlah angka-angka penemuan ini akan terus bertambah. Kalkulasi terbaru menyebutkan, terdapat lebih dari 8000 patung prajurit, 130 kereta perang beserta 520 kudanya, serta 150 pasukan berkuda yang terdapat di tiga terowongan utama makam. Sungguh merupakan pemandangan yang menakjubkan mengingat baru satu persen dari keseluruhan bagian makam yang telah digali!

Tidak semua harta benda dan perhiasan sang kaisar telah ditemukan. Konon, masih banyak harta benda berharga Kaisar Qin Shi Huang yang tersimpan disuatu bagian makam, dimana ditempat itu terpasang perangkap-perangkap yang dapat menembakkan anak panah secara otomatis kepada siapapun yang berani mengusiknya. Bahkan diyakini para pekerja yang memasang perangkap-perangkap tersebut turut dikuburkan hidup-hidup agar kerahasiannya tetap terjaga. Terdengar cukup menakutkan, bukan?

Menurut sejarawan Sima Qian (145 – 90 SM), pembangunan makam agung kaisar Qin Shi Huang dimulai disekitar 246 SM – disaat usia sang Kaisar baru menginjak 13 tahun – dengan memperkerjakan kurang lebih 700.000 pekerja. Namun apa tujuan Kaisar Qin Shi Huang membangun semua ini?

Faktanya, makam ini didirikan sebagai gambaran akan sebuah istana bawah tanah yang begitu besar dan mewah. Bahkan dikatakan ia adalah istana bawah tanah dengan struktur paling rumit dalam kemegahan dan fasilitasnya. Tiruan sungai yang terbuat dari air raksa serta langit-langit dengan hiasaan mutiara turut mempercantik istana. Kepercayaan di lingkungan kerajaan menyebutkan bahwa Kaisar Qin Shi Huang akan terus memimpin kerajaan dikehidupan berikutnya (alam baka/akhirat). Untuk itu ia membutuhkan sebuah istana sebagai pusat kerajaan, lengkap beserta para bala tentaranya dan pegawai-pegawai pemerintahan.

Translate

Entri Populer

Total Pengunjung

Pengikut