Selasa, 07 September 2010
Hehe,karena ada tugas dri bu Eva ttg struktur jaringan hewan ama tumbuhan,aku jd capek2 buat ni postingan,ya walaupun gak smuanya ngetik dewe tapi msh ja capek.Buat para readers kasih komen napa *readers: siapa yang mau*.
Hiks hiks dah cape2 tapi gakada yang ngasih award ato plg gak pangsit bogel 2 mangkok jadilah
*plak!,dilempar sendal ama bendahara*.
Y udah biar gak bertele2,langsung ja silahkan baca
*readersnya pada kabur*.
STRUKTUR JARINGAN HEWAN
Tubuh hewan multiseluller pada umumnya sudah memiliki organisasi tubuh, yang terdiri atas jaringan, organ, sistem organ.
Jaringan tersusun atas beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Organ merupakan kumpulan berbagai jaringan (tidak selalu sama) yang bersatu membentuk suatu material struktural dan fungsional tertentu. Sistem organ adalah kelompok berbagai organ yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk sebuah fungsi yang kompleks untuk kehidupan makhluk hidup.
Jaringan pembentuk organ manusia atau vertebrata terdiri dari 4 kelompok, yaitu :
1. Jaringan Epithelium
Merupakan jaringan penutupi atau melapisi permukaan tubuh organisme, baik lapisan luar atau lapisan dalam (endotelium).
Fungsi :
- absorpsi, sebagai alat penyerapan, ditemukan pada usus halus
- sekresi, sebagai alat penghasil zat atau cairan yang bermanfaat, ditemukan pada kelenjar buntu
- transport, sebagai alat pengangkutan, ditemukan pada pembuluh darah dan tubula ginjal
- ekskresi, sebagai alat pembuangan sisa metabolisame à ditemukan pada kelenjar keringat
- proteksi, sebagai alat perlindungan, ditemukan pada kulit
- sensori, sebagai alat penerima rangsang, ditemukan pada alat indera
Berdasarkan fungsinya epitelium dibedakan menjadi 3, yaitu epitelium proteksi, epitelium kelenjar dan epitelium sensori.
Kelenjar ada 2 macam, yauti :
a. kelenjar eksokrin : kelenjar yang hasil sekresinya dialirkan melalui saluran. Misal kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
b. kelenjar endokrin : kelenjar yang hasil sekresinya tidak dialirkan melalui saluran tetapi langsung ke dalam darah. Misal kelenjar hipofisis, adrenal dan hormon
Bedasarkan bentuk dan susunan sel, epitelium dibedakan :
- Epitelium pipih selapis : terdiri atas satu lapis sel berbetuk pipih. Pada peritoneum, pembuluh darah, pembeluh limphe, alveolus, kapsula glomereus.
- Epitelium pipih berlapis banyak : terdiri atas banyak lapis sel dan lapisan terluarnya berbentuk pipih. Pada epidermis, rongga mulut, oesofagus, vagina dan rongga hidung.
- Epitelium kubus selapis : terdiri atas satu lapis sel berbentuk kubus. Pada nefron, ovarium, lensa mata.
- Epitelium kubus berlapis banyak : terdiri banyak lapis sel dan lapisan terluar selnya berbentuk kubus. Pada saluran kelenjar minyak dan keringat.
- Epitelium silindris selapis : terdiri atas satu lapis sel berbentuk silindris. Pada lambung, usus, rahim.
- Epitelium silindris berlapis banyak : terdiri atas banyak lapis sel dan lapisan terluar selnya berbentuk silindris. Pada uretra, faring, laring, saluran kelenjar susu, saluran kelenjar ludah.
- Epitelium silindris berlapis banyak semu (silindris bersilia) : terdiri atas banyak lapis namun tidak terlihat dengan jelas dan lapisan terluar selnya berbentuk silindris bersilia. Pada bronkus, trakea, rongga hidung.
- Epitelium transisional : epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat dapat digolongkan berdasarkan bentuknya, bila jaringannya mengembung bentuknya berubah. Pada kandung kemih, uretra.
2. Jaringan Pengikat (ikat)
a. Jaringan lemak (serabut longgar)
Bentuk longgar, tersusun dari sel lemak, berbentuk poligonal/bulat, dinding sel tipis, sel kaya rongga sel yang berisi tetes minyak.
Terdapat di bawah lapisan bawah kulit, sekitrar ginjal, bantalan/lapisan sendi, sumsum tulang panjang.
Fungsi untuk menyimpan lemak, cadangan makanan, bantalan, proteksi dan isolasi terhadap panas.
b. Jaringan pengikat longgar (gembur)
Susunan sel panjang, matriks mengandung serabut kolagen dan elastis.
Fungsi membungkus organ-organ, pembuluh darah dan syaraf.
c. Jaringan pengikat serabut padat (liat)
Disebut jaringa ikat serabut putih karena terbuat dari kolagen yang berwarna putih, bersifat fleksibel tapi tidak elastis.
Terdapat pada fasia, ligamen, selaput urat dan tendon.
Fungsi menghubungkan berbagai organ tubuh, misal tulang dengan tulang, otot pada tulang (tendon).
d. Jaringan tulang
- Jaringan tulang sejati (osteon)
Terdiri atas sel tulang (osteosit) yang tersimpan dalam matriks yang terdiri atas zat perekat kolagen dan endapan kalsium karbonat (CaCo3) dan kalsium fosphat (Ca3(PO4)2). Proses meningkatnya kadar kapur sehingga tulang menjadi keras disebut kalsifikasi/ osifikasi. Sel pembentuk jaringan tulang disebutosteoblast. Setiap satuan sel tulang mengelilingi pembuluh darah, limpha dan syaraf membentuk sistem havers.
Berdasarkan susunan matriks jaringan tulang dibedakan :
- jaringan tulang spon (karang), bila matriknya berongga
- jaringan tulang keras (kompak), bila matriksnya rapat atau keras
Fungsi tulang :
- penyusun rangka
- tempat melekatnya otot
- melindungi bagian tubuh yang lemah
- sebagai alat gerak pasif
- tempat pembentukan sel darah merah
- Jaringan tulang rawan (kartilago)
Terdiri atas sel tulang rawan dan matriks mengandung zat kondrin, bersifat elastis. Pada anak-anak kartilago berasal dari jaringan embrional (mesenkim), sedang pada orang dewasa berasal dari dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung konfroblast (pembentuk sel tulang rawan).
Ada 3 macam kartilago :
- Tulang rawan hialin (cartilago hialin), matriksnya bening atau transparan, jernih, mengkilap, kebiruan.
Terdapat di permukaan sendi, trakea, bronkia.
- Tulang rawan fibrosa (berserabut) atau cartilago fibrosa, matriksnya berwarna gelap dan keruh.
Terdapat pada cakram antar ruas tulang belakang, perlekatan ligamen tertentu pada tulang dan persendian tulang pinggang.
- Tulang rawan elastis (cartilago elastin), matriksnya berwarna keruh kekuningan.
Terdapat pada daun telinga, epiglotis, pembuluih eustachius, laring.
e. Jaringan darah
Darah beredar dari jantung dalam pembuluh darah nadi, vena dan kapiler ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung.
Darah tersusun atas plasma darah (cairan darah) yang mengandung senyawa organik, senyawa anorganik, serum , air dan sel-sel darah yang terdiri atas :
- Erytrosit (sel darah merah)
- Leucosit (sel darah putih)
- Trombosit (keping darah)
Fungsi darah :
- mengangkut sari makanan, hormon, gas per-nafasan dan sisa metabolisme
- mencegah infeksi kuman penyakit
- menutup luka
- menjaga stabilitas suhu tubuh
f. Jaringan limphe (getah bening)
Adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Limphe merupakan cairan yang terbentuk dari air, glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa limphosit dan granulosit.
Fungsi mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
3. Jaringan Otot
Merupakan jaringan yang tersusun atas sel otot yang bertugas menggerakan berbagai bagian tubuh, karena memiliki kemampuan berkonteraksi. Kemampuan kontraksi disebabkan adanya protein otot yang disebut aktomiosin pada setiap miofibril.
Macam-macam otot :
a. Otot polos
- sel polos tidak bergarin-garis
- inti sel berjumlah satu dan terletak di tengah
- kerjanya tidak dipengaruhi kesadaran (otak)
- reaksi terhadap rangsang lambat
- bentuk sel seperti kumparan
- kerja teratur, lambat dan tahan lama
- fungsi menggerakan alat-alat dalam
b. Otot lurik/ rangka/ seran lintang
- sel berserabut dan bergaris-garis
- inti sel berjumlah banyak dan terletak di tepi
- kerjanya dipengaruhi kesadaran
- reaksi terhadap rangasang cepat
- bentuk sel silindris
- kerja tidak teratur, cepat dan tidak tahan lama
- fungsi menggerakan rangka
c. Otot jantung
- sel berserabut, bercabang dan bergaris-garis
- inti sel berjumlah satu dan terletak di tengah
- kerja tidak dipengaruhi kehendak kesadaran
- reaksi terhadap rangsang lambat
- bentuk sel silindris bercabang-cabang
- kerja teratur dan tahan lama
- fungsi kontraksi otot jantung
Berdasar syaraf yang mempengaruhinya, otot lurik termasuk otot sadar sehingga disebut otot volunter, sedang otot polos dan otot jantung termasuk otot tak sadar sehingga disebut otot involunter. Pada otot jantung hubungan antara cabang yang satu dengan yang lain di sebut sinsitium.
4. Jaringan Syaraf
Jaringan berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh. Jaringan ini dibentuk oleh sel-sel syaraf yang disebut neuron.
Neuron dibedakan atas :
- dendrit : penjuluran keluar dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
- badan sel : bagian sel syaraf yang mengandung inti dengan nukleolus di tangahnya. Badan sel syaraf terletak di pusat syaraf dan ganglion (kumpulan badan sel syaraf). Ganglion terletak di tempat-tempat tertentu seperti di kiri kanan sumsum tulang belakang.
- neurit (akson) : penjuluran panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Neurit memiliki selubung, yaitu :
- selubung mielin : selubung terdalam yang langsung membungkus neurit dan terdiri atas fosfolipid. Selubung ini berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai nutritif terhadap neurit.
- selubung neurilema (schwan) : terdiri dari sel schwan yang menghasilkan mielin. Neurilema berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak.
wah panjang banget ya,tapi plg gak ada bahan buat tuh tgs,skali lage jgn lupa kaseh koment yo bro
*dibacok ama Arip*
Hiks hiks dah cape2 tapi gakada yang ngasih award ato plg gak pangsit bogel 2 mangkok jadilah
*plak!,dilempar sendal ama bendahara*.
Y udah biar gak bertele2,langsung ja silahkan baca
*readersnya pada kabur*.
STRUKTUR JARINGAN HEWAN
Tubuh hewan multiseluller pada umumnya sudah memiliki organisasi tubuh, yang terdiri atas jaringan, organ, sistem organ.
Jaringan tersusun atas beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Organ merupakan kumpulan berbagai jaringan (tidak selalu sama) yang bersatu membentuk suatu material struktural dan fungsional tertentu. Sistem organ adalah kelompok berbagai organ yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk sebuah fungsi yang kompleks untuk kehidupan makhluk hidup.
Jaringan pembentuk organ manusia atau vertebrata terdiri dari 4 kelompok, yaitu :
1. Jaringan Epithelium
Merupakan jaringan penutupi atau melapisi permukaan tubuh organisme, baik lapisan luar atau lapisan dalam (endotelium).
Fungsi :
- absorpsi, sebagai alat penyerapan, ditemukan pada usus halus
- sekresi, sebagai alat penghasil zat atau cairan yang bermanfaat, ditemukan pada kelenjar buntu
- transport, sebagai alat pengangkutan, ditemukan pada pembuluh darah dan tubula ginjal
- ekskresi, sebagai alat pembuangan sisa metabolisame à ditemukan pada kelenjar keringat
- proteksi, sebagai alat perlindungan, ditemukan pada kulit
- sensori, sebagai alat penerima rangsang, ditemukan pada alat indera
Berdasarkan fungsinya epitelium dibedakan menjadi 3, yaitu epitelium proteksi, epitelium kelenjar dan epitelium sensori.
Kelenjar ada 2 macam, yauti :
a. kelenjar eksokrin : kelenjar yang hasil sekresinya dialirkan melalui saluran. Misal kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
b. kelenjar endokrin : kelenjar yang hasil sekresinya tidak dialirkan melalui saluran tetapi langsung ke dalam darah. Misal kelenjar hipofisis, adrenal dan hormon
Bedasarkan bentuk dan susunan sel, epitelium dibedakan :
- Epitelium pipih selapis : terdiri atas satu lapis sel berbetuk pipih. Pada peritoneum, pembuluh darah, pembeluh limphe, alveolus, kapsula glomereus.
- Epitelium pipih berlapis banyak : terdiri atas banyak lapis sel dan lapisan terluarnya berbentuk pipih. Pada epidermis, rongga mulut, oesofagus, vagina dan rongga hidung.
- Epitelium kubus selapis : terdiri atas satu lapis sel berbentuk kubus. Pada nefron, ovarium, lensa mata.
- Epitelium kubus berlapis banyak : terdiri banyak lapis sel dan lapisan terluar selnya berbentuk kubus. Pada saluran kelenjar minyak dan keringat.
- Epitelium silindris selapis : terdiri atas satu lapis sel berbentuk silindris. Pada lambung, usus, rahim.
- Epitelium silindris berlapis banyak : terdiri atas banyak lapis sel dan lapisan terluar selnya berbentuk silindris. Pada uretra, faring, laring, saluran kelenjar susu, saluran kelenjar ludah.
- Epitelium silindris berlapis banyak semu (silindris bersilia) : terdiri atas banyak lapis namun tidak terlihat dengan jelas dan lapisan terluar selnya berbentuk silindris bersilia. Pada bronkus, trakea, rongga hidung.
- Epitelium transisional : epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat dapat digolongkan berdasarkan bentuknya, bila jaringannya mengembung bentuknya berubah. Pada kandung kemih, uretra.
2. Jaringan Pengikat (ikat)
a. Jaringan lemak (serabut longgar)
Bentuk longgar, tersusun dari sel lemak, berbentuk poligonal/bulat, dinding sel tipis, sel kaya rongga sel yang berisi tetes minyak.
Terdapat di bawah lapisan bawah kulit, sekitrar ginjal, bantalan/lapisan sendi, sumsum tulang panjang.
Fungsi untuk menyimpan lemak, cadangan makanan, bantalan, proteksi dan isolasi terhadap panas.
b. Jaringan pengikat longgar (gembur)
Susunan sel panjang, matriks mengandung serabut kolagen dan elastis.
Fungsi membungkus organ-organ, pembuluh darah dan syaraf.
c. Jaringan pengikat serabut padat (liat)
Disebut jaringa ikat serabut putih karena terbuat dari kolagen yang berwarna putih, bersifat fleksibel tapi tidak elastis.
Terdapat pada fasia, ligamen, selaput urat dan tendon.
Fungsi menghubungkan berbagai organ tubuh, misal tulang dengan tulang, otot pada tulang (tendon).
d. Jaringan tulang
- Jaringan tulang sejati (osteon)
Terdiri atas sel tulang (osteosit) yang tersimpan dalam matriks yang terdiri atas zat perekat kolagen dan endapan kalsium karbonat (CaCo3) dan kalsium fosphat (Ca3(PO4)2). Proses meningkatnya kadar kapur sehingga tulang menjadi keras disebut kalsifikasi/ osifikasi. Sel pembentuk jaringan tulang disebutosteoblast. Setiap satuan sel tulang mengelilingi pembuluh darah, limpha dan syaraf membentuk sistem havers.
Berdasarkan susunan matriks jaringan tulang dibedakan :
- jaringan tulang spon (karang), bila matriknya berongga
- jaringan tulang keras (kompak), bila matriksnya rapat atau keras
Fungsi tulang :
- penyusun rangka
- tempat melekatnya otot
- melindungi bagian tubuh yang lemah
- sebagai alat gerak pasif
- tempat pembentukan sel darah merah
- Jaringan tulang rawan (kartilago)
Terdiri atas sel tulang rawan dan matriks mengandung zat kondrin, bersifat elastis. Pada anak-anak kartilago berasal dari jaringan embrional (mesenkim), sedang pada orang dewasa berasal dari dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung konfroblast (pembentuk sel tulang rawan).
Ada 3 macam kartilago :
- Tulang rawan hialin (cartilago hialin), matriksnya bening atau transparan, jernih, mengkilap, kebiruan.
Terdapat di permukaan sendi, trakea, bronkia.
- Tulang rawan fibrosa (berserabut) atau cartilago fibrosa, matriksnya berwarna gelap dan keruh.
Terdapat pada cakram antar ruas tulang belakang, perlekatan ligamen tertentu pada tulang dan persendian tulang pinggang.
- Tulang rawan elastis (cartilago elastin), matriksnya berwarna keruh kekuningan.
Terdapat pada daun telinga, epiglotis, pembuluih eustachius, laring.
e. Jaringan darah
Darah beredar dari jantung dalam pembuluh darah nadi, vena dan kapiler ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung.
Darah tersusun atas plasma darah (cairan darah) yang mengandung senyawa organik, senyawa anorganik, serum , air dan sel-sel darah yang terdiri atas :
- Erytrosit (sel darah merah)
- Leucosit (sel darah putih)
- Trombosit (keping darah)
Fungsi darah :
- mengangkut sari makanan, hormon, gas per-nafasan dan sisa metabolisme
- mencegah infeksi kuman penyakit
- menutup luka
- menjaga stabilitas suhu tubuh
f. Jaringan limphe (getah bening)
Adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Limphe merupakan cairan yang terbentuk dari air, glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa limphosit dan granulosit.
Fungsi mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
3. Jaringan Otot
Merupakan jaringan yang tersusun atas sel otot yang bertugas menggerakan berbagai bagian tubuh, karena memiliki kemampuan berkonteraksi. Kemampuan kontraksi disebabkan adanya protein otot yang disebut aktomiosin pada setiap miofibril.
Macam-macam otot :
a. Otot polos
- sel polos tidak bergarin-garis
- inti sel berjumlah satu dan terletak di tengah
- kerjanya tidak dipengaruhi kesadaran (otak)
- reaksi terhadap rangsang lambat
- bentuk sel seperti kumparan
- kerja teratur, lambat dan tahan lama
- fungsi menggerakan alat-alat dalam
b. Otot lurik/ rangka/ seran lintang
- sel berserabut dan bergaris-garis
- inti sel berjumlah banyak dan terletak di tepi
- kerjanya dipengaruhi kesadaran
- reaksi terhadap rangasang cepat
- bentuk sel silindris
- kerja tidak teratur, cepat dan tidak tahan lama
- fungsi menggerakan rangka
c. Otot jantung
- sel berserabut, bercabang dan bergaris-garis
- inti sel berjumlah satu dan terletak di tengah
- kerja tidak dipengaruhi kehendak kesadaran
- reaksi terhadap rangsang lambat
- bentuk sel silindris bercabang-cabang
- kerja teratur dan tahan lama
- fungsi kontraksi otot jantung
Berdasar syaraf yang mempengaruhinya, otot lurik termasuk otot sadar sehingga disebut otot volunter, sedang otot polos dan otot jantung termasuk otot tak sadar sehingga disebut otot involunter. Pada otot jantung hubungan antara cabang yang satu dengan yang lain di sebut sinsitium.
4. Jaringan Syaraf
Jaringan berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh. Jaringan ini dibentuk oleh sel-sel syaraf yang disebut neuron.
Neuron dibedakan atas :
- dendrit : penjuluran keluar dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
- badan sel : bagian sel syaraf yang mengandung inti dengan nukleolus di tangahnya. Badan sel syaraf terletak di pusat syaraf dan ganglion (kumpulan badan sel syaraf). Ganglion terletak di tempat-tempat tertentu seperti di kiri kanan sumsum tulang belakang.
- neurit (akson) : penjuluran panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Neurit memiliki selubung, yaitu :
- selubung mielin : selubung terdalam yang langsung membungkus neurit dan terdiri atas fosfolipid. Selubung ini berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai nutritif terhadap neurit.
- selubung neurilema (schwan) : terdiri dari sel schwan yang menghasilkan mielin. Neurilema berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak.
wah panjang banget ya,tapi plg gak ada bahan buat tuh tgs,skali lage jgn lupa kaseh koment yo bro
*dibacok ama Arip*
Label:
Biologi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Blog Archive
Label
- Agama (2)
- Android (4)
- B. indonesia (10)
- B.Inggris (5)
- Biologi (40)
- Blogging Tips N Trick (4)
- EXACT 2 File (1)
- Fisika (15)
- Geografi (3)
- Indonesia (9)
- Kimia (19)
- Linux (8)
- Lyrycs n Songs (16)
- Misteri (13)
- Neuro Associative Conditioning (3)
- Olahraga (7)
- Sejarah (19)
- Software (15)
- Teknologi (37)
- Tips N Info (79)
- Tokoh (7)
Entri Populer
-
Dalam postingan sebelumnya kita sudah mempelajari beberapa pernyataan khusus hukum kedua termodinamika. Perlu diketahui bahwa pernyataan k...
-
Halo semuanya... Saya kembali lagi, setelah lama tidak posting di blog ini karena beberapa urusan kerjaan Well, kali ini saya akan shar...
-
Beberapa khasanah klasik, disebutkan juga mengenai 13 teknik Tai Chi. Ini bukan merujuk pada 13 gerakan ...
-
Jalan2 di google amang asek, apalagi kalo nemuin yang menarik langsung di forward aja kesini, ghehheeeee. Nah, kalo yang sebelumnya ane post...
-
Bagi anda yan g memiliki gadget android, dan hobi nge game saya rasa sudah tidak asing lagidengan game yang satu ini, ya Zenonia 5. Game ini...
-
Boot screen adalah tampilan animasi ketika kita memulai sistem operasi Ubuntu, walaupun kemungkinan animasi ini tidak akan selalu tampil d...
-
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Topologi (dari bahasa Yunani τόπος, "tempat", dan λόγος, "ilmu") merupakan c...
0 komentar:
Posting Komentar