Sabtu, 28 Mei 2011

Yo kawan2, kali ini saya akan membahas masalah sistem kekebalan tubuh/imunitas.
Tanpa panjang kali lebar, kita mulai pembahasannyyyaaaaaaaaaaaaa
Sistem kekebalan atau imunitas itu adalah suatu sistem pertahanan yang digunakan untuk melindungi tubuh kita dari infeksi penyakit atau kuman. Nah, penyakit ato kuman ini berupa protein asing yang beda dari protein tubuh kita, dan sering n biasanya disebut antigen. Karena dianggap sesuatu yang asing, maka antigen ini harus disingkirkan, dinetralisir, atau dihancurkan. Yang penting MUSNAH bin HILANG dari tubuh kita. Dan yang bertugas melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh yang dikenal dengan antibodi.

Macam sistem pertahanan tubuh

Antibodi adalah suatu zat yang dibentuk oleh tubuh, yang berasal dari protein darah jenis gama-globulin dan berfungsi untuk melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh. Berbagai jenis antibodi bekerja dengan beberapa cara untuk melawan antigen:
a. Opsonin adalah antibodi yang bekerja dengan merangsang leukosit untuk menyerang antigen atau kuman.
b. Lisin adalah antibodi yang bekerja dengan cara menghancurkan antigen (lisis).
c. Presipitin adalah antibodi yang bekerja dengan cara mengendapkan antigen (presipitasi), dan
d. Aglutinin adalah antibodi yang bekerja dengan cara menggumpalkan antigen (aglutinasi).
Umumnya yang bertugas melawan para antigen ini adalah kelompok sel darah putih (leukosit). Ada bermacam-macam leukosit dengan berbagai fungsi. Berdasarkan ada/tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi menjadi:
1. Leukosit bergranula (granulosit)
  • Neutrofil
  • Eosinofil
  • Basofil
2. Leukosit tidak bergranula (agranulosit)
  • Limfosit
  • Monosit
1. Neutrofil

Plasmanya bersifat netral, inti selnya berjumlah banyak (polimorf) dengan bentuk bermacam-macam. Neutrofil melawan antigen dengan cara memakannya (fagositosis). Selain melakukan fagositosis terhadap kuman, neutrofil juga memakan jaringan tubuh yang rusak atau mati.
2. Eosinofil
http://histologi.haidl.se/images/eosinofil.jpg
Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan tampak berwarna merah tua bila ditetesi eosin. Eosinofil juga bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
3. Basofil
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/basofil.jpg?w=199&h=159
Plasmanya bersifat basa. Berwarna biru jika ditetesi larutan basa. Basofil juga bersifat fagosit. Selain itu, basofil mengandung antikoagulan (anti penggumpalan darah), yaitu heparin.
4. Limfosit
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimLNZM2g9HgZohu2qIat-Ppm6ZlE4w37HGX7GDM9vXXG_5WTFaLtXBKbZ_VvVGsAbGsFWgAEZfNOmLpVXGaz0ikrwaJvUvYZFLk_YKa67ReYUl7m3FnDK5hSiD-uS5Ugc6vkAGJOmqJ7j6/s320/limfosit.jpg
Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti satu. Ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil. Limfosit berfungsi untuk membentuk antibodi.
5. Monosit
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2009/12/monosit.jpg
Monosit dapat bergerak seperti Amoeba dan mempunyai inti yang bulat/bulat panjang. Monosit diproduksi pada jaringan limfe (getah bening) dan bersifat fagosit.
http://funwithbiology.files.wordpress.com/2010/04/membransel.jpg
Beginilah proses fagositosis
Nah, dari bermacam leukosit di atas yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada 2, yaitu sel fagosit dan limfosit.
  1. Sel fagosit akan menghancurkan antigen yang dengan cara menelannya (fagositosis). Ada 2 macam sel fagosit, yaitu neutrofil, dan Makrofag. Sel makrofag dapat keluar dari dalam peredaran darah untuk masuk ke dalam jaringan tubuh. Kemampuan ini disebut diapedesis, dan berguna untuk melacak/mencari lokasi dimana antigen atau kuman berada. Jika antigen ditemukan maka sel makrofag juga akan melakukan fagositosis.
  2. Sedangkan limfosit terdiri atas:
    1. limfosit T (T Sel)
    2. limfosit B (B sel). Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, dan menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
Seringkali antigen semacam virus memasuki tubuh tidak melalui pembuluh darah tetapi melalui kulit dan selaput lendir untuk menghindari leukosit. Namun ada bentuk pertahanan lain di sana. Sel-sel tubuh akan menghasilkan interferon yaitu zat yang berfungsi sebagai penghalang pembentukan virus baru (replikasi).

http://funwithbiology.files.wordpress.com/2010/04/membransel.jpg
Sebuah sel makrofag sedang melakukan fagositosis (memakan) bakteri
Inilah perbandingan bentuk dan ukuran berbagai macam sel darah
http://tfakhrizalspd.files.wordpress.com/2009/07/blood-cells-smear.gif?w=451&h=278

Macam Sistem Kekebalan

1. Sistem Kekebalan Alami
Jika tubuh terserang suatu penyakit, misalnya campak, tubuh akan ngebentuk antibodi untuk melawan campak. Dibentuknya antibodi ini menyebabkan tubuh menjadi kebal (imun) terhadap campak. Kekebalan (imunitas) terhadap suatu penyakit yang dimiliki tubuh tanpa perlakuan tertentu ini dinamakan kekebalan alami/kekebalan perolehan (aquired immune). Contoh lainnya ya kebalnya bayi terhadap beberapa penyakit setelah nyusu pada hari pertama #HANYA BAYI. Di dalam air susu ibu tersebut terkandung kolostrum yang kaya antibodi dan mineral. Kekebalan bayi ini bertahan beberapa hari bahkan ada yang sampe sampai beberapa minggu.
Nah sekarang, gimana tubuh dapat mengingat dan mengenali antigen yang pernah menyerang sebelumnya? Ternyata eh ternyata ada sel-sel khusus yang bertugas untuk mengingat dan mengenal antigen yang disebut sel-sel memori.  Inilah ciri khas sistem kekebalan tubuh: pengingatan/pengenalan dan pengkhususan. Pengenalan artinya sel-sel memori mampu mengingat dan mengenal antigen yang pernah menyerang tubuh. Sedangkan kekhususan berarti satu antibodi hanya cocok untuk satu antigen tertentu. Sebagai contoh antibodi cacar hanya cocok untuk antigen cacar dan tidak cocok untuk antigen lainnya. Begittuuuuuuuuuu . . .
2. Sistem Kekebalan Buatan
Kekebalan buatan adalah suatu bentuk kekebalan tubuh yang sengaja dibuat atau ditumbuhkan melalui pemberian vaksin. Vaksin ini adalah bibit penyakit (kuman/antigen) yang telah dilemahkan. Proses pemberian vaksin dalam tubuh disebut vaksinasi. Contohnya jika menginginkan tubuh memproduksi antibodi tetanus, maka seseorang disuntik bakteri tetanus yang telah dilemahkan. Vaksin tetanus yang masuk tersebut akan dianggap tubuh sebagai antigen sehingga tubuh akan memproduksi antibodi. Akibatnya tubuh menjadi kebal terhadap tetanus jika suatu saat penyakit tersebut menyerang. Kekebalan yang dibuat oleh tubuh dengan pemberian vaksin ini dinamakan kekebalan buatan dan termasuk kekebalan aktif karena tubuh membentuk antibodi sendiri.
Cara lain untuk menumbuhkan kekebalan pada tubuh adalah dengan menyuntikkan serum. Serum adalah plasma darah yang telah mengandung antibodi untuk melawan antigen tertentu. Pembuatan serum dilakukan dengan menyuntik kuda atau kelinci dengan vaksin tertentu. Setelah tubuh kelinci atau kuda membentuk antibodi, kemudian plasma darah yang mengandung antibodi diisolasi. Umumnya pemberian serum dilakukan untuk pengobatan dan bukan pencegahan. Misalnya seseorang yang digigit ular berbisa ditolong dengan menyuntikkan serum anti bisa ular. Pemberian serum seperti ini disebut dengan kekebalan pasif karena tubuh tidak membentuk antibodi sendiri.
Semua langkah untuk membuat tubuh menjadi kebal (imun) baik dengan vaksinasi maupun pemberian serum seperti di atas disebut dengan imunisasi. Dengan memahami sistem kekebalan di atas, kita tahu ada 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi alamiah dan imunisasi buatan. Seseorang yang pernah terinfeksi suatu penyakit dan akhirnya memperoleh kekebalan disebut memperoleh imunisasi alamiah. Sebaliknya jika memperoleh kekebalan karena pemberian vaksin atau serum disebut imunisasi buatan (artifisial).

Macam Vaksin

Kekebalan karena vaksinasi biasanya memiliki jangka waktu tertentu, sehingga permberian vaksin harus diulang lagi setelah beberapa lama. Hal ini dilakukan karena jumlah antibodi dalam tubuh semakin berkurang sehingga imunitas tubuh juga menurun. Beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi antara lain cacar, tuberkulosis, dipteri, hepatitis B, pertusis, tetanus, polio, tifus, campak, dan demam kuning. Vaksin
untuk penyakit tersebut biasanya diproduksi dalam skala besar sehingga harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.
Secara garis besar, vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:
  1. Vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG), polio jenis sabin, dan campak. Vaksin ini terbuat dari mikroorganisme yang telah dilemahkan.
  2. Vaksin pertusis dan polio jenis salk. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dimatikan.
  3. Vaksin tetanus toksoid dan difteri. Vaksin ini berasal dari toksin (racun) mikrooganisme yang telah dilemahkan/diencerkan konsentrasinya.
  4. Vaksin hepatitis B. Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme

Sekian dari sayaaaa
Terimakasih sebelumnya
Tinggalin komentar yaaaaaaaaaaaa

0 komentar:

Translate

Blog Archive

Entri Populer

Total Pengunjung

Pengikut