Minggu, 10 Juli 2011
http://1.bp.blogspot.com/_oL0CpsMEQiA/S__YnlN5COI/AAAAAAAAAKc/kFzIaq4dD1c/s1600/love-you.jpg
Apakah kamu sedang merasakan cinta atau kegilaan sesaat?
Berikut ini 12 cara untuk menguj
i perbedaan antara keduanya:

1. Ujian Waktu
Cinta berkembang dan bertumbuh seiring waktu; sementara kegilaan sesaat makin lama makin memudar. Kegilaan sesaat sering datang tiba-tiba, kita bisa dengan cepat berpikir bahwa kita sedang jatuh cinta. Cinta berkembang dari satu hubungan pertemanan atau persahabatan dan lebih cenderung berfokus ke arah sifat atau karakter pribadi seseorang, bukan kesan atau persepsi sekilas kita akan seseorang. Kegilaan sesaat dapat terjadi kapan saja, sedang cinta yang sesungguhnya membutuhkan waktu.

2. Ujian Pengetahuan
Cinta bertumbuh dari penilaian akan karakter-karakter seseorang, kegilaan sesaat dapat bertumbuh hanya karena mengenal salah satu saja dari karakter-karakter seseorang. Bisa jadi sesuatu tentang penampilan atau sikap seseorang dalam satu peran atau kesempatan tertentu memberikan bayangan acak pada kita tentang keseluruhan karakter mereka. Ini dapat menjadi pemicu dari kegilaan sesaat, karena kegilaan sesaat hidup dalam dunia buatan dimana obyek kasih sayang kita itu sempurna dan hanya mencurahkan perhatiannya untuk kita. Kegilaan sesaat cukup senang mengetahui hanya sedikit, tapi cinta berharap untuk mengenal lebih dalam lagi, mengetahui kebutuhan, impian dan harapan seseorang untuk mewujudkannya jadi nyata. Cinta tertarik bukan pada apa yang bisa dia dapatkan tapi apa yang bisa dia berikan.

3. Ujian Fokus
Cinta sejati berfokus pada satu orang lain, kegilaan sesaat berfokus pada diri sendiri. Perasaan tenggelam dalam reaksi kimia “cinta”, mengkhawatirkan bagaimana penampilannya atau kesan apa yang akan dia tunjukkan, dan sebagainya. Apa fokus dari semua itu? Diri sendiri. Itu bukan cinta, itu hanya reaksi kimiawi yang terjadi di otak, kegilaan sesaat. Dalam hubungan-hubungan kamu yang paling penting, lihatlah apakah perhatian kamu lebih terfokus pada apa yang kamu terima dari mereka atau apa yang dapat kamu berikan untuk memenuhi kebutuhan mereka? Apakah kamu berpikir tentang bagaimana penampilan dan perasaan kamu dalam suatu hubungan atau tentang apa yang dapat kamu lakukan agar seseorang itu dapat tampil dan mempunyai perasaan yang lebih baik?

4. Ujian Singularitas

Cinta sejati berfokus pada hanya satu orang. Seseorang yang berada dalam kegilaan sesaat mungkin “jatuh cinta” dengan 2 orang atau lebih secara bersamaan. Secara mayoritas perselingkuhan terjadi hanya berdasar pada ketertarikan fisik. Biasanya hal itu dimulai pada saat hubungan resmi mereka sedang dalam masa yang rapuh. Namun banyak keluarga hancur karena mereka belum belajar bersikap atau menentukan tindakan dalam situasi tertentu dimana terasa lebih nyaman jika membiarkan semuanya tetap berjalan dengan eros. Mereka tidak dapat membedakan antara kegilaan sesaat dan cinta hingga mereka membuat keputusan yang bodoh.

Kegilaan sesaat hanya bertahan selama 9 sampai 18 bulan, lalu semua perasaan indah itu pergi, dan kamu terjebak bersama orang lain dengan kebutuhan yang sama seperti yang kamu miliki. Dan akhirnya yang nanti tertinggal hanyalah 2 orang tidak bahagia yang berjuang dengan kecacatan karakter. Jika kamu tidak dapat membedakan cinta dan kegilaan sesaat, kamu akan menghancurkan cinta orang lain dan cinta kamu sendiri.

5. Ujian Rasa Aman

Cinta sejati membutuhkan dan memelihara rasa aman dan rasa percaya. Individu yang mengalami kegilaan sesaat sepertinya buta terhadap rasa aman, mereka lebih mendasarkan pemikirannya terhadap harapan dan mimpi dibanding pertimbangan yang hati-hati, kegilaan sesaat buta terhadap masalah. Mereka mungkin mengalami rasa tidak aman yang kadang tampil sebagai kecemburuan. Rasa aman bertumbuh dan mengalir dari pengenalan dan kesadaran akan karakter, nilai, dan sejarah seseorang. Kamu benar-benar mengenal siapa dia sebenarnya, dan karena itulah kamu mempercayai mereka. Kamu tidak merasa cemburu karena kamu tahu hatinya milik kamu. Kecemburuan sering merupakan tkamu kurangnya rasa percaya, dan kurangnya rasa percaya adalah tkamu dari adanya kegilaan sesaat.

6. Ujian Usaha
Seseorang yang mengalami cinta melakukan usaha untuk keuntungan atau kebahagiaan orang lainnya. Sebaliknya, orang yang mengalami kegilaan sesaat tenggelam dalam ambisi, selera dan keinginannya sendiri. Seseorang yang mengalami cinta mungkin berambisi dalam merencanakan masa depan bersama dan memimpikan potensi serta bentuk hubungan mereka yang lebih baik, namun impian mereka beralasan dan dapat dicapai. Orang yang mengalami kegilaan sesaat hanya berpikir tentang kesengsaraan mereka sendiri dan mereka sering memimpikan sesuatu yang tidak realistis yang sebenarnya tidak dapat dicapai oleh mereka maupun pasangan mereka.

7. Ujian Penyelesaian Masalah
Pasangan yang mengalami cinta menghadapi masalah dengan terbuka dan berusaha menyelesaikannya bersama-sama. Orang-orang yang mengalami kegilaan sesaat cenderung mengabaikan masalah. Jika ada penghalang untuk menikah bagi pasangan yang saling mencintai, maka penghalang-penghalang tersebut akan didekati dan dipindahkan. Penghalang yang tidak bisa dipindahkan mungkin berhubungan dengan pengetahuan. Mereka tidak menikah dengan buta, menangani masalah dengan jelas dan membuat keputusan bersama. Sebaliknya, teman-teman dan keluarga ungkin dibuat bingung dan heran karena kebodohan dan kebutaan pasangan yang mengalami kegilaan sesaat. Cinta sejati, berlawanan dengan kepercayaan umum, tidaklah buta, dia dapat melihat dengan sangat jelas. Kegilaan sesaat, hadir hampir seluruhnya dalam gelap.

8. Ujian Jarak
Cinta mengetahui pentingnya jarak. Kegilaan sesaat membayangkan “cinta” harus berupa kedekatan yang intens, setiap hari, sepanjang waktu. Jika situasi menuntut kamu untuk terpisah beberapa waktu lamanya dari orang yang kamu cintai, hal itu akan mengajar kamu banyak hal tentang kualitas hubungan kamu. Jika nyaris tidak ada perpisahan sementara (yang sehat tentunya), kehidupan lain, hubungan dengan orang-orang lain, dan keseimbangan yang sehat, maka hubungan tersebut mungkin lebih merupakan kegilaan sesaat daripada cinta.

9. Ujian Ketertarikan Fisik
Ketertarikan fisik merupakan bagian yang relatif kecil dalam cinta sejati, namun merupakan fokus utama dalam kegilaan sesaat. Namu jangan menyamakan “bagian yang relatif kecil” dengan “tidak ada sama sekali”. Jika kamu sama sekali tidak tertarik secara fisik dengan pasangan yang akan kamu nikahi, maka itu baru bisa disebut masalah. Jangan membuat cinta sejati terasa sangat spiritual sehingga kita mengingkar kenyataan dan kebenaran firmanNya. Ketertarikan seksual jelas merupakan bagian dari cinta.

Sebaliknya, ada karakteristik penting tentang pasangan yang saling mencintai dalam pernikahan. Bagi mereka, kontak fisik yang terjadi cenderung memiliki arti khusus yang bersamaan dengan menikmati kesenangan bersama. Pasangan sering berkomunikasi melalui pkamungan mata, karena ini mengekspresikan perasaan mereka kepada satu sama lain. Dalam kegilaan sesaat, kontak fisik secara langsung dan berkelanjutan cenderung berfokus pada kontak fisik itu sendiri. Waktu untuk bersama hanya dituntut untuk merasakan pengalaman yang menyenangkan semata.

10. Ujian Kasih Sayang
Dalam cinta, kasih sayang diekspresikan di belakang dalam sebuah hubungan, yang nantinya melibatkan ekspresi eksternal dari ketertarikan fisik yang baru saja kita bahas di atas. Dalam kegilaan sesaat, kasih sayang diekspresikan di awal hubungan. Hal ini cenderung membuat pasangan bergerak maju ke arah keintiman fisik yang lebih dalam terlalu cepat. Tanpa kontrol dari aspek lain cinta yang sejati, kasih sayang akan memudar dengan cepat. Mungkin ini memberi kesan bahwa hubungan kamu dekat, namun kedekatan itu hanya buatan dan rapuh. Saat kasih sayang bertumbuh dari pengertian yang mendalam dan persahabatan yang emakin erat, itu akan membuat makna dan nilainya semakin berarti.

11. Ujian Stabilitas
Kegilaan sesaat dapat datang dengan tiba-tiba, berubah dalam sekejap dan tidak dapat diprediksi. Cinta sejati cenderung stabil, ada komitmen di dalamnya. Ujian stabilitas ini agak sulit dilakukan dalam waktu harian atau mingguan. Lalu bagaimana menguji stabilitas? Masyarakat menyarankan pengujiannya dengan tinggal bersama dan melihat bagaimana nantinya. Untuk berbagai alasan, tinggal bersama tanpa komitmen sebenarnya lebih mempromosikan ketidakstabilan daripada kestabilan.

12. Ujian Penundaan
Pasangan yang mengalami cinta sejati memang merasa agak keberatan apabila ada penundaan pernikahan, namun mereka dapat menerimanya, mereka tidak merasakan tuntutan untuk cepat-cepat menikah. Pasangan yang mengalami kegilaan sesaat cenderung buru-buru untuk menikah, secepat mungkin. Penundaan bagi kegilaan sesaat tidak dapat ditoleransi. Mengapa? Mengapa pasangan tidak dapat menunggu dan melakukannya pada saat yang tepat dengan cara yang tepat? Mengapa pasangan tidak menghadapi dan menyelesaikan terlebih dahulu isu-isu yang ada sehingga mereka dapat memiliki pernikahan yang kokoh? Pertanyaan-pertanyaan itu menyatakan perbedaan antara cinta dan kegilaan sesaat.

Saat kamu memasuki hubungan serius yang potensial, tanyakanlah pada diri kamu apakah langkah kamu berdasarkan pada rasa takut atau iman. Apakah langkah kamu dimotivasi oleh kegelisahan dan ketertarikan fisik berlebihan atau langkah kamu sebagai hasil dari persiapan yang hati-hati dan cermat untuk menikah?

Jadi, apakah kamu masih berpendapat bahwa cinta itu buta? Mungkin selama ini kita hanya salah membedakan makna cinta itu sendiri.


MAAP YA KALO REPOST.. :peace: :peace: :peace:

0 komentar:

Translate

Entri Populer

Total Pengunjung

Pengikut