Sabtu, 10 September 2011
Pernah nonton balap sepeda motor GP ?
belum ? sama dunk… diriku juga belum pernah nonton secara langsung.
Kalau nonton GP di TV sich pernah
pernah nonton GP di TV ? wah, kalau dirimu suka kebut2an di jalan,
pasti sering nonton… asyik ya kalau nonton balap motor. Balap di
tikungan tajam kelihatan santai sekali… padahal motornya sedang ngebut…
caranya bagaimana ya… dirimu bisa balap seperti itu ?
Btw, selain tontonan balap yang asyik
dan mendebarkan, sebenarnya ada juga yang menarik… sempat dengar bunyi
sepeda motor ketika sedang kebut-kebutan ? yupz.. ketika sepeda motor
mendekati orang yang shooting balap (sepeda motor mendekati alat
shooting – ingat ya, kita nonton hasil shooting melalui TV), bunyi
motor melengking tinggi… ketika sepeda motor menjahui alat shooting,
bunyinya menurun… mirip seperti bunyi efek gitar… jadi nada gitar
meninggi lalu menurun. Kalau dirimu gitaris pasti nyambung …
Bingun karena belum pernah mendengar bunyi balap sepeda motor ? nonton video di bawah terlebih dahulu biar nyambung…
Volume video dinaikkan terlebih dahulu
biar bunyi terdengar jelas. Dengarkan bunyi motor ketika motor mendekati
dan menjahui orang yang shooting (kita nonton video hasil shooting)…
bunyi yang meninggi lalu menurun… sudah mendengar ? belum tuch…
speakernya gak ada kali
Jika dirimu pernah nonton gp pasti
sering mendengar bunyi seperti itu… nada bunyi motor meninggi ketika
mendekati orang yang shooting lalu nada bunyi motor menurun ketika
menjahui orang yang shooting… Nadanya meninggi dan menurun dengan cepat
karena motornya ngebut. Kok bisa ? akan dijelaskan kemudian… Nah, bunyi
yang nadanya meninggi lalu menurun seperti yang dibahas sebelumnya,
dalam fisika dikenal dengan julukan efek Doppler (efek Doppler pada
gelombang bunyi)… Istilah nada biasa digunakan dalam dunia musik; nada menyatakan ketinggian suatu bunyi… Sebaliknya dunia fisika menggunakan istilah frekuensi…
istilahnya beda tapi maksudnya sama… Jadi jika dijelaskan dalam bahasa
fisika, frekuensi bunyi motor meninggi ketika mendekati orang yang
shooting lalu frekuensi bunyi motor menurun ketika menjahui orang yang
shooting… ouww, gitu ya… yupz…
Masih banyak contoh efek Doppler
gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari… Bisa bantu aya
menyebutkan contoh efek Doppler gelombang bunyi dalam kehidupan
sehari-hari ? masukkan lewat kolom komentar ya…
Btw mengapa nada bunyi motor balap atau
frekuensi bunyi motor balap bisa berubah-ubah ? mengapa ketika motor
mendekati orang yang shooting, frekuensi bunyi motor tersebut meninggi,
sebaliknya ketika motor menjahui orang yang shooting, frekuensi bunyi
motor menurun ? aneh ya… motor waktu balapan kok bisa berubah menjadi
seperti senar gitar
“normalnya” hanya frekuensi bunyi yang dihasilkan oleh alat musik,
baik alat musik petik seperti gitar atau alat musik tiup seperti suling
yang bisa berubah-ubah… oya, termasuk rongga suara kita. Ini dikarenakan
rongga suara atau alat musik tersebut bisa menghasilkan gelombang
berdiri. Gelombang berdiri bisa mempunyai banyak frekuensi… Kita bisa
memainkan nada do re mi fa sol la si do pada alat musik. Kita manusia
juga bisa menyanyikan do re mi fa sol la si do… do re mi fa sol dkk itu
mempunyai nada alias frekuensi yang berbeda. Nah, sebaliknya frekuensi
bunyi motor itu “normalnya” selalu tetap… yang berubah cuma keras
lemahnya saja alias intensitasnya saja yang berubah… demikian juga
sumber bunyi lainnya… Lalu mengapa orang yang menonton balapan bisa
mendengar nada atau frekuensi bunyi motor berubah-ubah ? bagaimana
menjelaskan keanehan ini ?
Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih
dahulu kita bahas hubungan antara frekuensi (f), panjang gelombang
(lambda) dan laju gelombang (v)…
Hubungan antara frekuensi (f), panjang gelombang (lambda) dan
laju gelombang (v) bunyi
Dalam pembahasan pembahasan sebelumnya
kita sering berhubungan dengan tiga besaran ini, yakni frekuensi (f),
panjang gelombang (lambda) dan laju gelombang (v). Frekuensi menyatakan
banyaknya getaran yang terjadi selama selang waktu tertentu. Satuan
sistem internasional dari frekuensi adalah hertz (hz) = 1/sekon. Dari
satuan ini bisa dikatakan bahwa frekuensi menyatakan banyaknya getaran
yang terjadi selama 1 sekon atau 1 detik.
Sebaliknya panjang gelombang (lambda)
menyatakan jarak dari satu puncak gelombang ke puncak gelombang
berikutnya atau jarak dari satu lembah gelombang ke lembah gelombang
berikutnya atau jarak dari satu titik ke titik yang bersangkutan pada
pengulangan berikutnya. Untuk memperjelas, silahkan amati gambar di
bawah (lebih cocok untuk gelombang pada tali atau dawai).
Gelombang bunyi merupakan gelombang tiga
dimensi. Gelombang dua dimensi atau tiga dimensi biasa digambarkan
dalam bentuk muka gelombang. Untuk kasus ini, panjang gelombang
menyatakan jarak dari satu muka gelombang ke muka gelombang berikutnya…
Untuk memperjelas, silahkan amati gambar di bawah.
Diandaikan titik hitam pada pusat
lingkaran merupakan sumber bunyi. Lingkaran lingkaran berwarna hitam
merupakan muka gelombang. Untuk gelombang air, muka gelombang mewakili
gundukan atau onggokan atau bukit gelombang
atau satu lebar penuh puncak. Untuk gelombang bunyi, muka gelombang
mewakili rapatan (sebut saja puncak). Garis yang tegak lurus dengan muka
gelombang adalah sinar. Sinar menyatakan arah perambatan gelombang.
Dalam pembahasan mengenai laju
gelombang, sudah dijelaskan bahwa laju gelombang mekanik bergantung pada
medium yang dilaluinya. Gelombang mekanik tuh gelombang yang
membutuhkan medium untuk merambat. Gelombang bunyi termasuk gelombang
mekanik karenanya laju gelombang bunyi juga tergantung pada medium yang
dilaluinya. Apabila medium yang dilaluinya selalu sama maka laju
gelombang bunyi juga selalu tetap. Lajunya berubah hanya jika gelombang
bunyi memasuki medium yang lain, misalnya dari udara ke tembok. Jika
medium yang dilalui oleh gelombang bunyi adalah udara maka laju
gelombang bunyi biasanya berkurang terhadap ketinggian. Ini dikarenakan
semakin tinggi udara dari permukaan bumi, maka kerapatan dan tekanan
udara semakin kecil. Jika perubahan ketinggian udara tidak terlalu besar
maka kita bisa menganggap laju gelombang bunyi selalu tetap.
Hubungan antara frekuensi (f), panjang gelombang (lambda) dan laju gelombang (v) dinyatakan melalui persamaan di bawah :
Keterangan :
Karena laju gelombang selalu tetap maka
dari persamaan ini bisa disimpulkan bahwa jika frekuensi bertambah, maka
panjang gelombang harus berkurang sehingga hasil kali antara panjang
gelombang dan frekuensi selalu tetap. Demikian juga sebaliknya, jika
panjang gelombang bertambah maka frekuensi harus berkurang sehingga
hasil kali antara panjang gelombang dan frekuensi selalu tetap.
Gerak relatif
Pernah berdiri di tepi jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang hilir mudik ke sana kemari ? kurang kerjaan kali
Ketika berdiri di tepi jalan dan melihat kendaraan yang lalu lalang,
menurutmu kendaraan tersebut sedang bergerak ya ? Bagaimana dengan om
sopir yang mengendarai kendaraan tersebut. Apakah om sopir tersebut
bergerak atau tidak ? yupz.. menurutmu yang sedang berdiri di tepi
jalan, kendaraan dan semua penumpang di dalamnya, termasuk om sopir
sedang bergerak.
Sekarang kita andaikan dirimu berada
dalam sebuah mobil yang sedang bergerak di jalan tersebut… menurut
dirimu yang sekarang berada di dalam mobil, om sopir yang mengendarai
kendaraan tersebut sedang bergerak atau tidak ? bingun… biar semakin
jelas, kita andaikan semua bagian mobil tersebut tertutup rapat sehingga
dirimu tidak bisa melihat ke luar… mobil juga dilengkapi dengan peredam
suara sehingga tidak ada bunyi yang terdengar dalam mobil tersebut…
andaikan saja sebelumnya dirimu pingsan sehingga ketika sadar, dirimu
sudah berada di dalam mobil tersebut
Mobil itu tertutup rapat dan tidak ada bunyi yang di dengar… sekarang
menurutmu yang baru sadar dari pingsan, om sopir atau penumpang lainnya
dalam mobil tersebut sedang diam atau bergerak ? yupz… menurutmu, om
sopir dan semua penumpang lainnya sedang diam alias tidak bergerak…
Ingat ya, menurut orang yang berdiri di
tepi jalan, mobil yang dirimu tumpangi dan semua penumpang di dalamnya,
termasuk dirimu dan om sopir sedang bergerak… tetapi menurutmu, semua
orang dalam mobil tersebut, termasuk om sopir, tidak bergerak alias
diam. Nah, sekarang siapa yang benar… dirimu atau orang yang berada di
tepi jalan ?
Contoh di atas menunjukkan bahwa gerak
itu bersifat relatif… sesuatu dikatakan bergerak atau tidak sangat
bergantung pada di mana kita mengamatinya. Istilah kerennya, bergantung
pada kerangka acuan pengamatan… Untuk itu kita perlu menentukan kerangka
acuan pengamatan… ketika orang yang berdiri di tepi jalan melihat
kendaraan bergerak, ia melihatnya dari permukaan jalan. Dalam hal ini
dia menggunakan permukaan jalan atau permukaan bumi sebagai kerangka
acuan. Ketika berada di dalam mobil, dirimu melihat semua penumpang
termasuk om sopir sedang diam alias tidak bergerak. Dalam hal ini,
dirimu menggunakan mobil sebagai kerangka acuan. Dalam kehidupan
sehari-hari, ketika kita mengatakan suatu benda bergerak, kita jarang
menyertakan kerangka acuan. Tapi sebenarnya maksud kita adalah benda
tersebut bergerak relatif terhadap permukaan bumi sebagai kerangka
acuan. Kita mengamatinya dari permukaan bumi sehingga kerangka acuan
pengamatannya adalah permukaan bumi.
Sebelumnya kita sudah berkenalan dengan
gerak relatif… sekarang mari kita bahas beberapa contoh gerak relatif
satu dimensi (lintasan lurus). Kita andaikan terdapat dua sepeda motor,
sebut saja sepeda motor A dan sepeda motor B, sedang bergerak pada
lintasan yang lurus… sama pengemudinya juga… masa sepeda motor bisa
bergerak sendiri
Kasus pertama, sepeda motor A
bergerak dengan laju 100 km/jam, sepeda motor B juga bergerak dengan
laju 100 km/jam. Ini artinya sepeda motor A bergerak sejauh 100 km
selama 1 jam. Demikian juga sepeda motor B bergerak sejauh 100 km selama
1 jam. Laju kedua sepeda motor sama dan kedua sepeda motor ini bergerak
searah…. Menurut orang yang berdiri di tepi jalan, kedua sepeda motor
tersebut bergerak ya ? yupz… menurut orang yang berdiri di tepi jalan,
kedua sepeda motor tersebut bergerak dengan laju 100 km/jam relatif terhadap permukaan bumi sebagai kerangka acuan pengamatan…
Sekarang bagaimana dengan orang yang
sedang mengendarai sepeda motor A. Menurutnya, sepeda motor B bergerak
atau tidak ? Orang yang mengendarai sepeda motor A melihat sepeda motor
B sedang diam relatif terhadapnya… nah, bagaimana dengan orang yang
mengendarai sepeda motor B. Menurutnya sepeda motor A bergerak atau
tidak ? Orang yang mengendarai sepeda motor B juga melihat sepeda motor A
sedang diam relatif terhadapnya… Ini karena kedua sepeda motor tersebut
bergerak dengan kecepatan konstan (lajunya sama, yakni 100 km/jam dan
arah geraknya juga sama).
Kasus kedua, bagaimana jika
situasinya kita ubah… arah gerak kedua sepeda motor berlawanan. Andaikan
saja lintasannya lurus atau jalan raya nya
lurus… sepeda motor A bergerak dari garis start menuju garis finish,
sebaliknya sepeda motor B bergerak dari garis finish menuju garis start.
Laju kedua sepeda motor tidak sama. Misalnya sepeda motor A bergerak
dengan laju 100 km/jam sedangkan sepeda motor B bergerak dengan laju 20
km/jam.
Orang yang berdiri di tepi jalan tetap melihat kedua sepeda motor bergerak, relatif terhadap permukaan bumi sebagai kerangka acuan pengamatan.. bedanya, ia melihat sepeda motor A bergerak dengan laju 100 km/jam relatif terhadap permukaan bumi sebagai kerangka acuan pengamatan. Sebaliknya ia melihat sepeda motor B bergerak dengan laju 20 km/jam relatif terhadap permukaan bumi sebagai kerangka acuan pengamatan. Jadi menurutnya sepeda motor A lebih kencang dibandingkan dengan sepeda motor B…
Bagaimana dengan orang yang mengendarai
sepeda motor A, menurutnya sepeda motor B bergerak atau tidak ? jika
bergerak, bergerak dengan laju berapa ? Menurut orang yang mengendarai
sepeda motor A, sepeda motor B bergerak mendekatinya dengan laju 100
km/jam + 20 km/jam = 120 km/jam relatif terhadap sepeda motor A sebagai kerangka acuan pengamatan.
Bagaimana dengan orang yang mengendarai sepeda motor B ? orang yang
mengendarai sepeda motor B juga melihat sepeda motor A bergerak
mendekatinya dengan laju 120 km/jam relatif terhadap sepeda motor B sebagai kerangka acuan pengamatan. Ingat
ya, keduanya bergerak saling mendekati, sastunya dari garis start
menuju garis finish, satunya dari garis finish menuju garis start…
Pahami perlahan-lahan ya…
Kasus ketiga, situasinya kita ubah… Andaikan saja lintasannya lurus atau jalan raya nya
lurus… arah gerak kedua sepeda motor sama. Laju kedua sepeda motor
tidak sama. Misalnya sepeda motor A bergerak dengan laju 100 km/jam
sedangkan sepeda motor B bergerak dengan laju 20 km/jam. Bedanya, sepeda
motor A mulai bergerak dari garis start, sedangkan sepeda motor B mulai
bergerak dari ratusan meter dari garis start… arah gerak kedua sepeda
motor sama, yakni menuju garis finish.
Bagaimana dengan orang yang mengendarai
sepeda motor A, menurutnya sepeda motor B bergerak atau tidak ? jika
bergerak, bergerak dengan laju berapa ? Menurut orang yang mengendarai
sepeda motor A, sepeda motor B bergerak mendekatinya (seolah-olah sepeda
motor B bergerak mundur) dengan laju 100 km/jam – 20 km/jam = 80
km/jam relatif terhadap sepeda motor A sebagai kerangka acuan pengamatan.
Bagaimana dengan orang yang mengendarai sepeda motor B ? orang yang
mengendarai sepeda motor B melihat sepeda motor A bergerak maju
mendekatinya dengan laju 100 km/jam – 20 km/jam = 80 km/jam relatif terhadap sepeda motor B sebagai kerangka acuan pengamatan. Pahami perlahan-lahan…
Sudah punya gambaran mengenai gerak
relatif ya ? sebelumnya hanya dibahas gerak relatif satu dimensi…
maksudnya gerak relatif yang terjadi pada lintasan lurus. Sekarang mari
kita lanjutkan perjalanan ….
Label:
Fisika
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Blog Archive
Label
- Agama (2)
- Android (4)
- B. indonesia (10)
- B.Inggris (5)
- Biologi (40)
- Blogging Tips N Trick (4)
- EXACT 2 File (1)
- Fisika (15)
- Geografi (3)
- Indonesia (9)
- Kimia (19)
- Linux (8)
- Lyrycs n Songs (16)
- Misteri (13)
- Neuro Associative Conditioning (3)
- Olahraga (7)
- Sejarah (19)
- Software (15)
- Teknologi (37)
- Tips N Info (79)
- Tokoh (7)
Entri Populer
-
Halo semuanya... Saya kembali lagi, setelah lama tidak posting di blog ini karena beberapa urusan kerjaan Well, kali ini saya akan shar...
-
Konsep yang cukup memuaskan tentang asam dan basa, serta yang tetap diterima hingga sekarang, dikemukakan oleh Arrhenius pada tahun 1884. ...
-
Koneksi internet yang super kilat sangat diminati bagi para penggunanya, siapa yang gak mau internetan secepat kilat coba? Banyak sekali ...
-
Dalam menjalankan sistem operasi terutamanya BackTrack kita tentunya harus memiliki pengetahuan dasar menggunakannya, berikut ini saya akan...
-
Dapatkah Google+ (Google Plus) mencuri pengguna dari Facebook? Ya. Ada beberapa alasan yang baik untuk beralih dari Facebook ke Google+, m...
-
Sendiri . . . Ada rasa yang terus menggelayut dalam kesendirianku. Dimana tak ada seorang pun yang menemaniku di sekitarku. Aku tak ber...
-
Ikan hias: kiri Melanotaenia ammeri dan kanan Hypseleotris compressa
0 komentar:
Posting Komentar